Kolonialisme hadir di Jawa....
Ada persaingan
di antara negara-negara Eropa untuk mencari wilayah baru di seluruh dunia untuk
melaksanakan misi 3G, Gold, Glory, dan Gospel. Gold adalah perumpamaan tentang
keinginan misi untuk memperoleh kekayaan, dengan menguasai perdagangan
komoditas penting di dunia. Glory adalah untuk mendapatkan kemuliaan umat-Nya
atas bangsa-bangsa lain di dunia. dan Gospel, yang melaksanakan misi untuk
menyebarkan agama di daerah-daerah di seluruh dunia. Para perintis misi semacam
ini adalah Spanyol dan Portugal di Eropa. Siapa yang melakukan misinya ke Barat
dan Timur.
Kronologi hadirnya kolonialisme di tanah Jawa bisa kita ketahui di display information board di History of Java Museum. beberapa artefak masa kolonioalisme juga dapat kita temui di museum yang berada di jl. Parangtritis km 5.5 Bantul Daerah istimewa Yogyakarta.
Bangsa Eropa
pertama yang tiba di kepulauan itu adalah Portugis yang dipimpin oleh Alfonso
de Albuquerque yang merupakan arsitek utama ekspansi Portugis ke Asia dan orang
Eropa pertama yang memulai penjajahan Eropa di nusantara.
Pada Maret
1602, Belanda mencoba memonopoli perdagangan rempah-rempah dengan membentuk
perusahaan dagang yang disebut VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie).
Setahun kemudian, VOC telah mendirikan pos perdagangannya di Banten, kemudian
diperluas ke bagian timur nusantara.
30 Mei 1619 Jan
Pieterszoon Coen menyerang Banten, memukul mundur tentara Banten. Membangun
Batavia sebagai pusat militer dan administrasi yang relatif aman untuk
pergudangan dan pertukaran barang, karena dari Batavia mudah untuk mencapai
rute perdagangan ke timur, timur jauh, Eropa. Sejak itu VOC mulai mendominasi
nusantara.
VOC pada
dasarnya terbatas hanya untuk mengendalikan daerah-daerah dataran rendah
tertentu di Jawa. Daerah pegunungan sering tidak berhasil dan daerah ini
digunakan sebagai tempat persembunyian pemberontak. Secara tak terhindarkan
pemberontakan menghasilkan kesulitan dan menghabiskan dana VOC. Meski begitu,
taktik licik VOC dengan devide et impera berhasil menghancurkan kerajaan besar
di Jawa hingga bisa dikontrol lebih mudah oleh VOC.
Karena korupsi
resmi dan biaya perang, 1 Januari 1800, VOC secara resmi dibubarkan, Dewan
dibentuk untuk urusan kolonial Asia. Belanda kalah perang dan dikendalikan oleh
Perancis. Wilayah yang dimiliki oleh Belanda milik Prancis. Dominasi Kolonialis
Eropa berlanjut dengan wilayah Jawa di bawah kendali Inggris dan kemudian lagi
didominasi oleh Belanda sampai Perang Dunia II meletus.
Sejarah
kolonialisme di Jawa, dapat ditemukan sebagai salah satu topik kronologis dalam
History of Java Museum, sebuah museum baru di Jogjakarta, sebuah museum dengan
berbagai artefak yang menceritakan gambaran sejarah Jawa.
cerita di atas
hanyalah sebagian kecil dari cerita di museum History of Java. Masih banyak
cerita menarik yang bisa kita dapatkan di museum ini, sehingga cukup menarik
untuk membawa anak-anak agar mereka lebih memahami tentang sejarah nusantara,
terutama di pulau Jawa.
Jadi tunggu apa
lagi, siapkan diri Anda untuk menjadi yang pertama menikmati tur di Yogyakarta!
Comments
Post a Comment